04 Desember 2008

Waria oh waria


Tadi pagi (4/12) pas liat-liat tv, ga sengaja pas di chanel Trans TV ada liputan yang cukup menarik. Yaitu tentang waria & segala permasalahannnya. Cukup menarik emang, tapi ketertarikan ini bukan gara-gara saya ngefans sama seorang waria atau apa loh. Yang akan menarik ketika kita melihat waria dalam konteks sosial & budaya. Betapa tidak, waria yang hadir ditengah-tengah masyarakat hanya menjadi bahan cemoohan orang tanpa mau sedikit berempati. Waria seakan-akan sengaja dimarginalkan.
Dan skali lagi ada yang lebih menarik dari liputan tadi pagi tuh. Adalah pesantren waria. Yuk ternyata ada juga ya peantren yang kayak ginian. Pesantren waria ini ternyata berlokasi di Jogja, wah...wah... saya yang orang Jogja aja malah taunya setelah di Aceh. hiihiiii
Pesantren yang berlokasi di Notoyudan GT II/1294 RT 85 RW 24 Yogyakarta ini menurut ustad-nya yang tadi diwawancarai di tv tuh bilang, "kalo orang sehat ada rumah sakit, nah kalo orang susah ya ada rumah susah". Dan pesantren inilah yang oleh pak ustad Hamrolie Harun sebagai tempat belajar agama untuk menghilangkan "kesusahan" mereka.
Sungguh mulia. Pesantren Waria nampak sebagai perwujudan dari ritual-ritual keagamaan yang membumi, yang mampu membebaskan kaumnya, tidak hanya sebagai ritual yang kosong tanpa arti.
Semoga aja ga ada lagi nada-nada miring tentang waria, mereka juga manusia.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Hehe..slogan yg pas buat ini,'jauhi narkoba,dekati waria!'.

 

goenkism Copyright © 2008 Black Brown Pop Template by Ipiet's Blogger Template