
Tuhan pemilu sudah mendekati
Saya semakin dibuatnya menjadi bingung
Bingung bukan karena banyaknya partai
Bingung bukan karena banyaknya caleg
Tapi bingung oleh kebohongan
kebohongan apa lagi yang akan tercipta
yang akan menjadikan bangsa saya ini terpuruk
semoga tidak lagi
Tuhan apa partai-Mu?
Yah itulah pertanyaan sederhana saya untuk sementara ini. Saya teringat ketika membaca tulisan Abdu Latif Bustami yang judulnya “Tuhan Agama Mu Apa?Relasi Kuasa Republik dan Keyakinan Keagamaan Publik” dalam Kepercayaan Dalam Sebuah Realitas. Kayaknya pertanyaan semacam itu sangat pas untuk saat ini. Kita lihat atas nama agama banyak bermunculan partai politik berideologi agama. Entah Islam, Kristen atau Katholik atau yang lain.
Saya merasa kurang pas saja ketika agama harus dikaitkan dengan kehidupan duniawi yang penuh tipu muslihat semacam parpol-parpolan ini. (Btw koe kok dadi sok serius to Gung?)
Seolah partai-partai itu menggunakan kuasa Tuhan untuk kepentingan pribadi sesaaatnya. Mereka pasti berkampanye dengan membawa Tuhan. “centang Partai kami pasti masuk surga!”, mungkin begitu gaya-gaya Caleg dalam kampanyenya.
Capek deh...
Jujur aja saya sangat tidak sependapat dan tidak terima agama yang saya anut ini “dilecehkan” segerombolan orang-orang yang entah dapat wangsit dari mana mereka mengklaim agama (termasuk agama saya) dijadikan komoditi politik. Kalau mereka bikin agama sendiri sih boleh aja buat kampanye sampe berbusa.
Saya cuma bisa mengingatkan agar temen-temen semua berhati-hati dan waspada dengan kondisi lingkungan yang semakin hari kayaknya banyak “provokator-provokator” yang ingin memecah belah umat.
Bukan begitu kan? Semoga nggak salah... hehehehe
Saya semakin dibuatnya menjadi bingung
Bingung bukan karena banyaknya partai
Bingung bukan karena banyaknya caleg
Tapi bingung oleh kebohongan
kebohongan apa lagi yang akan tercipta
yang akan menjadikan bangsa saya ini terpuruk
semoga tidak lagi
Tuhan apa partai-Mu?
Yah itulah pertanyaan sederhana saya untuk sementara ini. Saya teringat ketika membaca tulisan Abdu Latif Bustami yang judulnya “Tuhan Agama Mu Apa?Relasi Kuasa Republik dan Keyakinan Keagamaan Publik” dalam Kepercayaan Dalam Sebuah Realitas. Kayaknya pertanyaan semacam itu sangat pas untuk saat ini. Kita lihat atas nama agama banyak bermunculan partai politik berideologi agama. Entah Islam, Kristen atau Katholik atau yang lain.
Saya merasa kurang pas saja ketika agama harus dikaitkan dengan kehidupan duniawi yang penuh tipu muslihat semacam parpol-parpolan ini. (Btw koe kok dadi sok serius to Gung?)
Seolah partai-partai itu menggunakan kuasa Tuhan untuk kepentingan pribadi sesaaatnya. Mereka pasti berkampanye dengan membawa Tuhan. “centang Partai kami pasti masuk surga!”, mungkin begitu gaya-gaya Caleg dalam kampanyenya.
Capek deh...
Jujur aja saya sangat tidak sependapat dan tidak terima agama yang saya anut ini “dilecehkan” segerombolan orang-orang yang entah dapat wangsit dari mana mereka mengklaim agama (termasuk agama saya) dijadikan komoditi politik. Kalau mereka bikin agama sendiri sih boleh aja buat kampanye sampe berbusa.
Saya cuma bisa mengingatkan agar temen-temen semua berhati-hati dan waspada dengan kondisi lingkungan yang semakin hari kayaknya banyak “provokator-provokator” yang ingin memecah belah umat.
Bukan begitu kan? Semoga nggak salah... hehehehe
9 komentar:
setuju mas,kadang suka capek ngliatin parpol2 itu...kbanyakan boongnya!
Bener omongmu Gung, adalah sebuah tindakan yang picik menyeret2 agama sebagai komoditi partai politik. Agama itu tujuan akhirnya adalah surga, sedangkan politik tujuan akhirnya kekuasaan, wes ra nyambung blas to...
parpol ya parpol...
apa pun pilihnya jangan bawa agama deh.
Teruslah berbuat baik Goenk, banyak manfaatnya
wah kalo soal politik mah bisa bikin pusing... euy...
hahahahahaha...
aneh!!!
daku :-? *hmm*
abstain ajalah!!! dah biasa golput.
abisnya, daku tak suka memilih seh!
*tawa mode on*
Wehehehe....
aku blum 17 thn mas...
jadi blum bisa milih....
Wkwkwkwk...:D
*“centang Partai kami pasti masuk surga!”*
sebuah upaya yang tak pasti, apakah mereka itu tuhan?
setelah nama mereka diconteng pun, walau sebagian kecil uang rakyat punmereka selip kantong...
bener bgt,..jadi bingung sendri dengan pemilu nanti
Posting Komentar