06 November 2008

Rekonstruksi : Pemberdayaan Masyarakat Atau Kontraktor?



Beberapa waktu yang lalu ketika membaca sebuah berita di koran lokal yang terbit di Banda Aceh, menyeebutkan bahwa "puluhan pengungsi belum terima rumah".

Waow...sungguh elok dah hampir 4 tahun - sejak terjadinya bencana Tsunami yang melanda Aceh yang menyebabkan ribuan orang kehilangan rumah - sampai berita koran disamping terbit masih ada juga pengungsi yang belum mendapatkan rumah bantuan.

Namun yang menjadi permasalahan kenapa sampai 4 tahun berlalu sejak terjadinya bencana masih ada juga orang yang belum mendapat rumah. heem,,,,

Kembali kita tengok ke belakang sebenarnya menyangkut rumah-rumahan sih yang aku dengerin sih sudah buuuanyak sekali yang terbangun baik oleh donor asing maupun pemerintah sendiri. Kembali lagi ke pokok permasalahan, kok masih ada yg belum dapat rumah? hayooo...

Jadi...
yang salah apanya neh?
kalo kita liat sih - ini pandangan pribadi lho jadi sampeyan2 jangan pada mrengut - proses rehabilitasi dan rekonstruksi kurang mengena di masyarakat. gimana nggak? sebagai contoh kecil saja neh ya, rumah-rumah bantuan yang dibangun oleh donor tersebut dapat berdiri atas sokongan tenaga kontraktor dengan segala perangkatnya dengan biaya yang tidak sedikit. Weleh-weleh.....

Seandainya saja ini ya, ketika proses rekonstruksi dikerjakan secara bergotong royong, bahu-membahu antar warga ya boleh lah libatin tukang dikit2. Pasti hasilnya akan lain.

Contoh konkritnya begini, misal saja dalam proses rekons tersebut dibuat kelompok per kelompok, yah dengan jumlah 10 orang/keluarga perkelompok, otomatis bebannya juga cuma 10 rumah toh. Nah seandainya setiap rumah dapat diselesaikan selama 4 bulan (ini itungan yg cukup lama lho) berarti dalam satu kelompok tersebut akan dapat terbangun 10 rumah dengan masa pembangunan 40 bulan. cukup sederhana kan? Itung-itung lagi berarti 40bulan itu berapa tahun sih, ya kira 3, 3333 tahun. Jadi seandainya sistem sederhana ini diadopsi maka di tahun ke-4 ini barangkali semua orang yang terkena musibah Tsunami sudah memiliki rumah sendiri walaopun sederhana. heeeem....

Selamat berandai-andai...

0 komentar:

 

goenkism Copyright © 2008 Black Brown Pop Template by Ipiet's Blogger Template