31 Desember 2008

Met Tahun Baru

1 komentar












"Tahun Baru" baru aja lewat juga akan datang bentar lagi. Yang dah lewat kemaren tahun baru Islam & tahun baru jawa. Nah yang akan datang neh baru tahun baru nasional.


Buat ganti suasana juga kata orang tua buat buang sial, ganti potongan rambut emang pas banget di tahun baru ini. Ehm.. smoga lancar deh semuanya.

Agung ucapin:
# Selamat Tahun Baru 1 Muharram 1430 H
# Selamat Tahun Baru 1 Suro 1942
# Selamat Tahun Baru 1 Januari 2009 M

Tahun Baru...Semangat Baru...

23 Desember 2008

Playstation = Ibu Yang Baik

5 komentar

22 Desember tak salah lagi merupakan hati yang begitu istimewa buat seluruh Ibu di Indonesia Raya ini. Betapa tidak pada hari itu masing-masing ibu memperingati Hari Ibu. Sebuah hari yang begitu special tentunya.


Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).


Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.


Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara; pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan kaum perempuan; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan jender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.


Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.


Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.


Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama.


Kembali pada sosok ibu…. Saya balik bertanya, jaman yang sudah modern kayak beginian neh, ibu yang bagaimana sih yang emang cocok banget buat diterapkan? Ada ibu yang seorang wanita karier, ada ibu yang total IRT, dan berbagai macam jenis lainnya.


Ternyata eh ternyata kalo kita amati sosok seorang ibu di dalam rumah sekarang sedang asik-asiknya mengalami penurunan kadar kualitas keibuannya. Kesibukan-kesibukan merupakan kambing hitam yang paling pas kali yak.


Ehm…dan yang yang lebih menarik lagi, sekarang (dan juga kemaren-kemaren sih) sosok ibu ini mulai tergantikan oleh hadirnya sebuah mesin yang bernama playstation (PS). Jangan tanya deh, seharian pun sanggup PS neh meninabobokan si anak. Miris… mungkin hanya kata ini yang tepat untuk menggambarkan keadaan yang sekarang ini terjadi.


Dus… dengan hari ibu ini “mari kembalikan ibu pada khitahnya” menjadi seorang pendidik, yang memberikan kehangatan, ketenangan dan ketentraman hati.

Wisata Syariah?

1 komentar

Apa yang akan terlintas ketika kita menyebut nama Aceh? Serambi Mekah,..... , Syariat Islam dan lain-lainnya.
Yak benar semuanya.

Sebagai daerah yang teramat indah, sayang kalau kita berkunjung ke Aceh terlalu banyak melihat-lihat pantainya saja. Dengan dicanangkannya sebagai Bandar Wisata Islami banyak potensi wisata berkaitan dengan nilai-nilai Islami yang dijalankan masyarakat Aceh yang akan kita dapatkan seandainya kita mau agak bersusah sedikit untuk mencari info-info yang kadang tak kita jumpai dalam media massa.

kalao mau sedikit iseng datang aja ke kantor WH (wilayatul hisbah) sapa tau ada sedikit info-info tak terduga dari sana. kalau-kalau lagi pas anda beruntung bisa jadi akan mendapatkan info tentang hukuman cambuk.

Haa... serem kali!

Hukuman cambuk emang berlaku di Aceh yang tidak akan ditemui di daerah lain di belahan Indonesia manapun. Maka ketika anda berkunjung ke Aceh bisa menyaksikan para terhukum mendapat ganjarannya atas perbuatan mereka yang oleh hakim dianggap melanggar. Dan yang paling sering, para ter-cambuk ini biasanya para pelaku khalwat.

Sebenarnya elok nggak sih hukuman ko malah jadi ajang wisata? jawabannya yang pasti ada pada hati anda masing-masing tentunya dan yang lebih penting lagi pada niat... niat untuk berwisata untuk mendapatkan ridha dari Allah.

18 Desember 2008

Ada Stasiun Balapan Di Dataran Tinggi Gayo

2 komentar


Tiga hari sudah jalan-jalan ke Takengon, kota terindah di Indonesiaku tercinta. sudah waktunya pulang gung.
Pagi hari (17/12) dinginnya udara plus gerimis kecil mungkin sengaja melepas, mengantar saya pulang untuk kembali ke Banda. Hari itu saya dapat jatah masuk mobil L300 dengan antrian kedua. Hahaha padahal nggak ngantri sama sekali ding.
Mobil L300 jurusan Takengon-Bireuen neh baru mau berangkat kalo sudah penuh, kalau-kalau bisa sih sampai umpek-umpekan baru tuh si sopir naek ke pelana & langsung gas pooool.
Sambil menunggu mobil L300 terisi penuh, sengaja saya duduknya di pinggir pintu sambil ngamati sekitaran pasar inpres Takengon. "Wah kayaknya neh akhir taun harus balik lagi neh," pikir saya sambil trus putar-puter kepala.
Tak sengaja tiba-tiba telinga saya ini langsung aja bergerak-gerak ke arah suara lagu yang rasa-rasanya begitu familier banget dengan suara lagu itu. Nggak salah banget...

Ning Stasiun Balapan
Kuto Solo sing dadi kenangan
Kowe karo aku
Naliko ngeterke lungamu

Ning Stasiun Balapan
Rasane koyo wong kelangan
Kowe ninggal aku
Ra kroso netes eluh ning pipiku

Da a... dada sayang
Da... slamat jalan

Janji lungo mung sedelo
Jare sewulan ra ono
Pamitmu naliko semono
Ning stasiun Balapan Solo

Janji lungo mung sedelo
Malah tanpo kirim warto
Lali opo pancen nglali
Yen eling mbok enggal bali

Ning Stasiun Balapan Kuto
Solo sing dadi kenangan

Ning Stasiun Balapan
Rasane koyo wong kelangan

Stasiun Balapannya mas Didi Kempot itu ternyata keluar dari salah satu mainan mobil-mobilan anak-anak yang digerakkan oleh sebuah koin.
Wah kaget bener neh, ternyata lagunya mas Didi Kempot juga digemari toh di dataran tinggi Gayo. weleh...weleh... untuk anak-anak lagi hehehe

buat mas Didi Kempot bravo dech... ditunggu penggemarnya tuh di Dataran tinggi gayo.

13 Desember 2008

BSM baek yaa

1 komentar
Sabtu (13/12) pagi seperti biasa, abis nganter Yaya sekolah langsung nongkrongin motor Supra Fit andalan, puter-puter kota Banda Aceh yang lebih sepi dari hari-hari biasa. Dari pada ga ada kerjaan mending mampir ke ATM aja ambil duit buat persiapan besok minggu saya cabut ke Takengon (yang ini neh dah terpendam ribuan hari, soalnya sapa sih yang nggak pengen balik ke Takengon kalo dah ngrasain skali kesana & kebetulan lagi yang besok minggu tu perjalanan ketiga saya ke Takengon).
Balik lagi ke Banda, nah pas nyampe di ATM langsung aja ambil duit & nggak ada tuh perasaan-perasaan aneh atau ganjil apalagi mimpi dapat wangsit, tiba-tiba………setelah ngeliatin plus…plus… melototin print out atm yang masih hangat terkejutlah saya. Betapa tidak, saldo yang tertulis tuh bener-bener diluar mimpi yang semalem saya mimpiin. Masak iya sih saldo tabungan BSM saya 71.556.595 rupiyah.
Kembali saya cek lagi tuh atm. Pencet sana pencet sini, ternyata masih sama dengan print out yang tadi keluar. Kembali saya cetak tuh bukti saldo saya. Dengan nomer resi 6692 keluarlah cetakan kertas kecil dengan nominal yang masih sama seperti tadi ketika pertama jantung saya disentak begitu keras oleh selembar kertas yang dicetak mesin atm.
Dari pada saya pingsan di jalan langsung aja saya putar haluan, nggak jadi menikmati jalanan yang lagi sepi-sepinya itu.
Nyampe rumah pun saya trus masuk kamar, ambil laptop dan berdiskusi (soalnya hanya laptop saya yang kecil & imut-imut ini yang bisa ngasih saya solusi & dapat dipercaya banget). Top…top… tau nggak mosok atmku kok jadi buuuuanyak banget isinya ya? (nah mungkin gitu kali ya bahasanya kalo ngomong sama laptop).
Lah aku juga nggak tau lagi Goenk, yang nabung situ, yang sering habisin isinya juga situ, kok nanya ke aku yang manis ini sih!”, si laptop nyentak.
Waduh lha kok malah dimarahin saya sama si laptop ini”, pikir saya.
Atau jangan-jangan ini ada hubungannya dengan kemaren top…?”
Kejadian kemaren tuh gini, pas tanggal 11 saya nabung di bank, tapi waktu itu sedikit ada miskomunikasi dengan sang pegawai yang ngalayani. Trus aja, saya komplen ke cs-nya BSM lewat imel. Soalnya lewat imel tu lebih mudah je kalo mau ngenek-uneke sapa aja termasuk kritik mengkritik.
Selang sehari, kemaren sore tanggal 12 giliran si HP saya yang berdering kencang, kali ini deringnya beda, kalo yang beginian ini pertanda yang mau nelpon neh sebangsa BOS gitu. Ternyata eh ternyata, pertanda itu benar adanya. Yang nelpon tuh Pak Bos-nya BSM cabang Banda Aceh. Pak bos ini minta maap kepada saya, katanya maapin deh atas kurang nyamannya pelayanan kami. Intinya begitoh… kalo mo niruin persis seh yaa nggak bisa.
Abis tuh dikasih nomer hpnya pula. Waduh jadi tambah ga enak to saya ini, pekewuh gitu loh kalo orang Jogja bilang.
Kembali lagi ke permasalahan inti. Jadi apakah ada kait mengkait antara kejadian-kejadian diatas yang saya ceritakan tadi?
Saya yakin si laptop neh nggak bakalan tau jawabannya.
Yo wis lah kalo sempet besok habis dari Takengon tak cek lagi aja.
hanya Gusti Allah yang tau semua goenk…”, tiba tiba si laptop nyahutin

10 Desember 2008

ML yuuk...

12 komentar
Haaa...jangan kaget dulu om dan tante kalo baca judul diatas. ML yang ini nggak jorok-jorok amat kok.

Kalo om & tante semua berkunjung ke Aceh, skalian promosi neh, sempet-sempetin deh manjain mulut + lidah om & tante semua. Mulai dari ngopi sampe makanan-makanannya.

Kalo mau tau neh, salah satu makanan pahpohrit saya yaitu mie aceh. dan jangan salah lagi ne bukannya promosi2an atau apa yak. Kalau om & tante mo makan mie aceh datang aja neh ke warung mie di jalan syiah kuala, namanya Mie Lala. nah sekarang lagi pada mudheng to. ML tu bukan yang jorok-jorokan tapi Mie Lala dengan bumbu khasnya yang begitu kental dan sangat thick di mulut.

Yo wis met menikmati mie aceh yang dasyat.
ML yuuk.....

09 Desember 2008

Antara Jogja dan Aceh

3 komentar


Puitis banget koe gunk bikin judul? hahaha...
ahh nggak juga kok. Saya sengaja kasih judul seperti diatas neh gara-gara inget rumah di jogja. Kalau pas Lebaran Kurban kayak kemaren tuh, di Jogja abis sholat id trus menuju mesjid bawa pisau. Wuis serem tenan hahaha pisau neh bukan buat berkelahi atau nusuk-nusuk orang, tapi buat ngikut-ngikut mbeleh wedhus. Atau kalo lagi sempet & lagi gelem nonton gerebeg di Alun-Alun Utara Kraton Jogja. Dijamin rame, rame orang-orang yang pada mo lihat gerebeg juga rame mo pada ngerebutin Gunungan.
Nah kalo di Aceh laen lagi neh ceritanya. Abis sholat id, istirahat bentar bis tuh mulai deh berkeliling dari rumah ke rumah, saling kunjung mengunjung buat maap-maapan. Persis kalo lebaran idul fitri di Jogja kemaren. Ditanggung kenyang deh kalo mo ikutan yang kayak begini, soalnya disetiap rumah tuh pasti ditawarin makan, dari lontong mpe nasi juga mie n nggak kalah serunya juga daging meugang yang dah dimasak.
Yang di Jogja kalo dah hari kedua neh orang dah pada kekenyangan sate, trus yang dicari ujung-ujungnya pasti timun. hahahaha darah tinggine do kumat.
Nah kalo sekarang di Aceh, mpe siang gini orang pada kemana neh?jalanan lenggang, kantor sepi. Ooo ternyata eh ternyata lagi pada nyembelih kambing & sapi. wah mo diapain neh dagingnya?
Yang penting Mohon Maaf Lahir & Batin dech buat om-om dan tante-tante semua. Selamat berHari Raya Idul Adha.
Jangan lupa tingkatkan semangat berkurban dan tetap berbuat baik.

04 Desember 2008

Waria oh waria

1 komentar
Tadi pagi (4/12) pas liat-liat tv, ga sengaja pas di chanel Trans TV ada liputan yang cukup menarik. Yaitu tentang waria & segala permasalahannnya. Cukup menarik emang, tapi ketertarikan ini bukan gara-gara saya ngefans sama seorang waria atau apa loh. Yang akan menarik ketika kita melihat waria dalam konteks sosial & budaya. Betapa tidak, waria yang hadir ditengah-tengah masyarakat hanya menjadi bahan cemoohan orang tanpa mau sedikit berempati. Waria seakan-akan sengaja dimarginalkan.
Dan skali lagi ada yang lebih menarik dari liputan tadi pagi tuh. Adalah pesantren waria. Yuk ternyata ada juga ya peantren yang kayak ginian. Pesantren waria ini ternyata berlokasi di Jogja, wah...wah... saya yang orang Jogja aja malah taunya setelah di Aceh. hiihiiii
Pesantren yang berlokasi di Notoyudan GT II/1294 RT 85 RW 24 Yogyakarta ini menurut ustad-nya yang tadi diwawancarai di tv tuh bilang, "kalo orang sehat ada rumah sakit, nah kalo orang susah ya ada rumah susah". Dan pesantren inilah yang oleh pak ustad Hamrolie Harun sebagai tempat belajar agama untuk menghilangkan "kesusahan" mereka.
Sungguh mulia. Pesantren Waria nampak sebagai perwujudan dari ritual-ritual keagamaan yang membumi, yang mampu membebaskan kaumnya, tidak hanya sebagai ritual yang kosong tanpa arti.
Semoga aja ga ada lagi nada-nada miring tentang waria, mereka juga manusia.

03 Desember 2008

Sabar = Slamet

2 komentar
Wah...wah... pagi hari tadi mungkin bakalan kejadian nubruk mobil kalo-kalo saja saya nggak sabar.
Begini neh critanya, jam 7.15 WIA (waktu Indonesia bagian Aceh) skalian brangkat ke kantor seperti biasa satu jalur dengan Yaya nganter dulu ke SMP Percontohan di Lamlagang. Nah pas abis nganter tuh, pasnya di depan bakso Mas Adi ada sebuah becak yang mau nyebrang dengan kesusahan karena jalanan pagi tadi emang padat. Nah kejadian pertama yang nggak abis kepikir tuh tiba-tiba saya menghentikan kendaraan untuk memberi lewat abang becak yang mo nyebrang itu. Padahal sesabar-sabarnya saya tu kalau di jalan kadang nggak mau ngalah kalau dipotong-potong kayak begituan.
kejadian kedua, kira-kira 275 meter dari bakso Mas Adi tiba-tiba mobil yang di depan saya ngerem mendadak, gara-garanya ada anak kucing yang baru belajar nyebrang. Padahal agak ngebut tuh mobil.
Baru deh tersadar. Seandainya tadi pas di depan bakso Mas Adi nggak ngasih lewat abang becak yang mau nyebrang, apa jadinya pagi hari yang baru cerah ini. Bisa-bisa nubruk mobil di depan. Untung...untung...
Emang kok berbuat baik itu ga ada ruginya, malah untung.

02 Desember 2008

Ujan Lagi

1 komentar
Hujan lagi... hujan lagi... mungkin kata-kata seperti ini yang sering terucap ketika hujan turun kayak hari ini dan juga hari-hari yang lalu.
kalo kita tengok keatas, hujan neh harusnya kita syukuri loh. Betapa tidak. Seandainya sapanjang tahun kita diberi kemarau apa jadinya kita. Mungkin akan kering sekering-keringnya toh?
ehm...hujan lagi, hujan lagi sekarang nggak apa-apa. hujan lagi, hujan lagi asyik banget dech kayaknya. Udara jadi lebih dingin, tidur lebih nyenyak n ujung-ujungnya badan kita sendiri yang akan lebih seger.
Duh Gusti... kawulo nyuwun ngapuro. Banyak nikmatMu yang kurang aku syukuri.

01 Desember 2008

Desember = Gedhe-Gedhene Sumber

0 komentar
Seminggu lewat sudah hujan terus aja mengguyur kota Banda Aceh. Dingin sudah pasti dan yang lebih pasti lagi jalanan jadi bechek abis tu juga jalanan berubah jadi sungai hehehe untung ojeknya nggak kepeleset.
Hari ini desember kita masuki. Hemmm 1 bulan lagi dah taun baru neh. Kembali ke bulan desember plus sambutan hujannya yang tak kunjung reda, saya jadi teringat kata-kata kakek saya yang sudah puluhan tahun lalu terucap. Kakek saya ini bisa dibilang merupakan orang dari jaman dulu yang gemar dengan kereta basanya. Salah satunya seperti “Desember ki gedhe-gedhene sumber” (Desember itu besar-besarnya sumber). Sumber dalam hal ini diasosiasikan sebagai mata air, sumber air, dsb. Tak salah memang kakek saya selalu niteni kalo dah hujan lebat kayak beberapa hari ini berarti telah masuk bulan desember.
Berkaca pada pandangan Levi-Strauss, kereta basa sebagai sebuah teks merupakan suatu yang bermakna (meaning whole), yang dianggap mewujudkan, mengekspresikan, keadaan pikiran seseorang. Makna teks tersebut lebih dari sekedar makna yang dapat ditangkap dari kalimat-kalimat tunggal yang membentuk teks tersebut, sebab kita bisa saja memahami makna kalimat-kalimat ini, tetapi tidak dapat menangkap keseluruhan teks. Jadi, apa yang diekspresikan oleh sebuah teks adalah lebih dari yang diekspresikan oleh kalimat –kalimat yang membentuk teks tersebut, seperti halnya makna sebuah kalimat adalah lebih dari sekedar manka yang diekspresikan kata-kata yang membentuk kalimat tersebut.
Yak itulah kearifan lokal yang yang dipunyai bangsa ini. Kereta basa sebagai salah satu kekayaan sastra lisan bangsa ini patut mendapat apresiasi lebih besar lagi. Selain sebagai karya satra adiluhung, ia memberikan tanda-tanda yang menuntun kita untuk selalu bijak menyikapi segala perubahan, baik perubahan alam, perubahan cuaca maupun perubahan politik yang sebentar lagi kayaknya akan memasuki fase naik turun kalo-kalo kita menggunakan diagram untuk melihatnya.
Mari sedia payung sebelum hujan & jangan lupa booking ojek sedari sekarang.
 

goenkism Copyright © 2008 Black Brown Pop Template by Ipiet's Blogger Template